Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-18 22:45:25【Tempat Makan】479 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(85799)
Sebelumnya: Perkuat kemitraan, ASEAN
Selanjutnya: Gempa bumi dangkal, magnitudo 4,4 terjadi di Tarakan Kaltara
Artikel Terkait
- Kapolri cek langsung kesiapan sarpras tanggap darurat bencana
- Ade Rai ingatkan masyarakat agar peduli kesehatan sebelum sakit
- Cegah penambahan populasi, KPKP Jakut targetkan sterilisasi 250 kucing
- BPOM beri izin edar insulin aspart perluas akses pengobatan inovatif
- Mewujudkan ekonomi berkeadilan tanpa tambang
- Cegah penyakit, pencantuman label peringatan produk tinggi GGL didesak
- Satu oknum Polda Bali ditetapkan sebagai tersangka kasus TPPO
- Ditjenpas pastikan Lapas Gunung Sitoli telah kondusif pascaricuh
- 368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG
- Warga terdampak cuaca ekstrem di Kabupaten Bekasi capai 304 orang
Resep Populer
Rekomendasi

Singapura tarik produk kismis usai ditemukan alergen

Unhas budidaya jamur tiram di Kampung Rimba

Dokter tegaskan pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini

Konsumsi domestik naik, laba Unilever tumbuh menjadi Rp3,33 triliun

SPPG Polres Madiun sajikan pecel bergizi untuk warga dan pelajar

Prabowo: Indonesia

BGN: 10 bulan berjalan, MBG telah serap ratusan ribu tenaga kerja

8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat